Wednesday, October 21, 2020

The Beatles dan Odeon Cinema

Pada 21 Oktober 1964 tercatat The Beatles manggung di Odeon Cinema, Glasgow, Skotlandia, sebagai bagian dari British tour. The Fab Four tampil pada dua konser dalam semalam, pukul 18.40 dan 21.00. Mereka dibayar £850 untuk sekali tampil. Seperti pada penampilan-penampilan mereka sebelumnya dalam tour tersebut, The Beatles performed membawakan Twist And Shout, Money (That’s What I Want), Can’t Buy Me Love, Things We Said Today, I’m Happy Just To Dance With You, I Should Have Known Better, If I Fell, I Wanna Be Your Man, A Hard Day’s Night, dan Long Tall Sally.

Skotlandia menjadi salah satu tujuan kunjungan The Beatles dalam rangkaian British tour di tahun tersebut. Dan ini menjadi kali ketiga mereka mengunjungi Odeon Cinema.

Nah, mari kita berkenalan dengan Odeon Cinema.

Odeon Cinema adalah sebuah gedung yang terkenal di Glasgow, Skotlandia. Persisnya, pada 1934 dibangun dengan nama the Glasgow Paramount Theatre, yang dengan segera menjadi salah satu jaringan bisnis sinema Amerika di Inggris. Arsitekt yang merancang gedung ini adalah Frank T Verity dan Samuel Beverly, yang kemudian banyak membuat desain Paramount Theatre di Inggris. Bangunan sendiri memakai komponen granit putih, memiliki lima jendela besar. Ada garis terbuat dari lampu neon mengelilingi gedung yang dinyalakan pada malam hari. Terdapat serambi dan fasilitas seperti cafe dan restoran. Sebuah bangunan yang besar, menempati setengah blok kota.  



Auditorium sendiri memiliki 2.784 tempat dalam lingkaran. Panggung luas dengan area udara yang juga bebas. Sebanyak lima belas ruang ganti uga tersedia di bagian samping dan di bawah panggung. 

Pada 1939, Paramount Theatre berganti pemilik. Bukan hanya Glasgow, namun semua Paramount di Inggris, dijual ke jaringan Odeon Theatres Ltd. milik Oscar Deutsch. Namanya menjadi Odeon. Aneka kesuksesan diraih gedung ini pada masa tersebut hingga 1970. Selain film, pertunjukan musik menambah popularitas Oden. The Beatles, The Rolling Stones, Roy Orbison, dan nama-nama terkenal lainnya. Duke Ellington dan orkestranya tampil pada konser akhir musim panas 1969, yang sekaligus menjadi masa penghujung Odeon. Gedung ini ditutup pada 13 September 1969, lalu direnovasi menjadi bioskop tiga layar.


Baca juga kisah The Beatles lainnya

Apa kabarnya kini? Setelah sempat berjaya pada dekade 80-an, Odeon menjual bangunan itu kepada pengembang pada Maret 2003. Bioskopnya ditutup tiga tahun kemudian, dan berganti dengan toko, restoran, dan klub malam. Pada Maret 2013 bangunan berganti menjadi hotel dan blok perkantoran. Bagian depan bekas Odeon dan ruang serambi masih dimanfaatkan sebagai bagian hotel. 



sumber: cinematreasures dot org dan paul mccartney project web

Monday, October 12, 2020

Eddie Van Halen Tutup Usia

Kabar duka datang dari blantika musik dunia. Eddie Van Halen berpulang pada Rabu, 7 Oktober 2020 lalu. Eddie telah lama menjadi cancer survivor. Ia didiagnosis kanker lidah pada tahun 2000. Dua tahun kemudian sempat dinyatakan bersih pasca operasi pemotongan sepertiga bagian lidahnya. Tapi di beberapa waktu terakhir ternyata sel kanker sudah menyebar luas hingga ke otaknya.


Putra Eddie, Wolf menulis di akun twitternya @WolfVanHalen: “Saya tidak percaya harus menulis ini. Pagi ini ayah saya, Edward Lodewijk Van Halen, telah kalah dalam perjuangan panjang dan sulit melawan kanker. Dia ayah terbaik bagi saya. Setiap waktu saya bersamanya di atas dan di luar panggung adalah hadiah. Saya sangat sedih dan rasanya tidak mungkin pulih dari kehilangan ini. Saya menyayangimu Ayah." 

Nama lengkapnya Edward Lodewijk Van Halen. Ia lahir di Amsterdam pada 26 Januari 1955. Ayahnya, Jan Van Halen adalah pemain saksofon dan klarinet asal Amsterdam yang menikah dengan perempuan blasteran Indonesia-Belanda kelahiran Rangkasbitung, Eugenia Van Beers. Jan berjumpa dengan Eugenia dalam kunjungannya ke Indonesia. Mereka baru meninggalkan Jakarta pada 1953, dua tahun sebelum kelahiran Eddie. 

                                            Eddie Van Halen muda

Jan mengalami masa sulit. Bermodal 75 guilders (mata uang Belanda saat itu), ia nekat memboyong keluarganya ke Pantai Barat AS, persisnya di Pasadena, California pada 1962. Selain bermain musik, Jan juga bekerja sebagai cleaning service. Sedangkan sang ibu, bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Mereka pernah tinggal dalam sebuah rumah bersama tiga keluarga lainnya. Meski demikian Jan berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, terutama dalam hal bermusik. Bersama kakaknya, Alex, Eddie belajar piano klasik saat usia SMA. Saat The Beatles dan The Rolling Stones berjaya, mereka mulai mengenal musik pop-rock. Hingga mereka berdua memutuskan membentuk Van Halen pada 1974. 

                                          Eddie dan Alex Van Halen

Permainan gitar Eddie menjadi kekhasan tersendiri dari grup yang mulai dikenal luas pada akhir 70-an. Eddie dikenal dengan teknik gitar tapping dua tangannya. Anggota awal Van Halen adalah dua bersaudara Eddie dan Alex, bersama Michael Anthony dan David Lee Roth. Pada akhir 70-an itu mereka mulai konsisten bermain di bar, klub, dan hotel. Hingga kemudian Warner Bros memberi kontrak pertama mereka. Debut album mereka dengan single Running With the Devil meledak di pasaran dan berjaya di tangga lagu banyak negara. Tahun-tahun berikutnya Eddie bersama Van Halen menjadi grup band yang memiliki banyak pemuja. Lagu-lagu mereka seperti Jump, Why Can't This Be Love, Hot For Teacher, So This Is Love menjadi lagu wajib.

Selamat jalan, Eddie Van Halen..terimakasih untuk karya-karyamu.


referensi: kompas, wiki, today online