Lagu ini biasanya dinyanyikan pada tiap pergantian tahun.
Bukan hanya di Eropa dan Amerika, tapi juga banyak negara di benua lain. Tak
terkecuali Indonesia. Auld Lang Syne (dieja: ˈɔːl(d) lɑŋˈsəi) akhirnya memang lebih banyak
dinyanyikan dalam bahasa Inggris, daripada bahasa aslinya, Skotlandia.
Auld Lang Syne adalah puisi karya Robert Burns,
seorang penyair dan penulis lirik Skotlandia. Ia dianggap sebagai penyair
nasional Skotlandia. Ada yang menyebut pula puisi serupa yang ditulis oleh
Robert Ayton. Bahkan ada pula lagu-lagu rakyat yang lebih tua, dengan frasa
serupa dan yang mungkin telah mengilhami Burns. Namun dunia tampaknya lebih
mengakui lagu ini sebagai karya Burns.
Dalam bahasa Skotlandia, Auld Lang Syne diterjemahkan
secara harafiah sebagai 'sejak sudah lama sekali' atau 'dulu sekali' atau
'hari-hari yang telah berlalu'. Lagu ini biasanya dinyanyikan berbarengan
dengan dansa tradisional. Kelompok-kelompok menyanyi sambil membentuk sebuah
lingkaran sambil berpegangan tangan pada bait pertamanya. Pada bait kedua,
tangan-tangan disilangkan lalu dirangkaian kembali. Pada bait ketiga, setiap
orang berpindah ke tengah lingkaran, kemudian keluar lagi.
Selain dinyanyikan pada tiap pergantian tahun, ada aneka
momentum juga yang memanfaatkan lagu. Mungkin karena melodinya yang mudah
diikuti. Di Britania Raya lagu ini dimainkan pada penutupan kongres
(konferensi) tahunan dari Kongres Serikat Buruh (Trade Union Congress).
Lagu ini juga dinyanyikan di banyak Burns Clubs, sebagai tandai berakhirnya
makan malam Burns. Konon lagu ini dinyanyikan juga sebagai lagu wisuda dan
penguburan di Taiwan, yang menandai akhir atau ucapan selamat tinggal. Di
Jepang, lagu ini pun digunakan untuk wisuda. Banyak toko memainkannya untuk
mengantarkan pelanggan keluar pada penutupan hari perdagangan. Sebelum
disusunnya Aegukga, lirik lagu kebangsaan Korea dinyanyikan dengan irama lagu
ini. Di Angkatan Bersenjata India, band memainkan lagu ini pada akhir parade
para rekrut.
Selamat tahun baru!