Wednesday, October 23, 2019

Berimajinasi Bersama Strawberry Fields Forever


Nothing is real and nothing to get hung about.....Living is easy with eyes closed, misunderstanding all you see.

Kalimat yang ‘Lennon banget’ ini memang menjadi kekhasan dari Strawberry Fields Forever. Bisa jadi karena lagu ini berangkat dari pengalaman John. Strawberry Field adalah panti asuhan milik Salvation Army (Bala Keselamatan) yang berada di Liverpool. Bangunannya besar bergaya Victoria dan terletak di Beaconsfields Road, Woolton. Dibutuhkan waktu lima menit untuk berjalan kaki dari rumah John di Menlove Avenue.


Baca juga:
The Beatles dan Kiprah Mereka di Hamburg

Onti Mimi tak suka John mengunjungi tempat itu. John sendiri sering datang ke panti asuhan tersebut setelah ayahnya pergi, lalu ada ketaknyamanan hubungan dengan Julia, ibunya, yang membuat John akhirnya tinggal dengan sang bibi. Dalam sebuah wawancara dengan Playboy magazine pada tahun 1980, John mengakui kalau Strawberry Fields adalah riil. Bersama kawan-kawan masa kecilnya, Pete Shotton, Nigel Walley, dan Ivan Vaughan, ia sering bermain petak umpet di area kebun.





Strawberry Fields Forever rilis sebagai single pada Februari 1967, bersama Penny Lane. Dalam empat hari Penny Lane/Strawberry Fields Forever melompat ke posisi dua tangga lagu. Posisi atas tertahan oleh Engelbert Humperdinck dengan Release Me, yang telah menghabiskan 11 pekan berada di puncak. Kondisi itu sempat memunculkan komentar: waah Beatles tertahan oleh Humperdinck? Tapi George Harrison dengan positif melihat itu sebagai hal yang wajar saja. Meski pastinya menginginkan posisi yang bagus, tapi tentunya tak tertutup kemungkinan mereka tak mendapatkannya.  “It might have been a bit of a shock being number two - but then again, there were always so many different charts that you could be number two in one chart and number one in another.” Begitu kata George. 



Strawberry Fields Forever

Let me take you down, ‘cos I’m going to Strawberry Fields
Nothing is real and nothing to get hung about
Strawberry Fields forever


Living is easy with eyes closed, misunderstanding all you see
It’s getting hard to be someone but it all works out, it doesn’t matter much to me

Let me take you down, ‘cos I’m going to Strawberry Fields
Nothing is real and nothing to get hung about
Strawberry Fields forever


No one I think is in my tree, I mean it must be high or low
That is you can’t you know tune in but it’s all right, that is I think it’s not too bad


Let me take you down, ‘cos I’m going to Strawberry Fields
Nothing is real and nothing to get hung about
Strawberry Fields forever


Always, no sometimes, think it’s me, but you know I know when it’s a dream
I think I know I mean a ‘Yes’ but it’s all wrong, that is I think I disagree


Let me take you down, ‘cos I’m going to Strawberry Fields
Nothing is real and nothing to get hung about
Strawberry Fields forever
Strawberry Fields forever

Wednesday, October 9, 2019

Perayaan 50 Tahun Abbey Road


Setelah bubar, The Beatles masih saja menunjukkan taringnya. Abbey Road, album yang pertama rilis September 1969 tersebut berhasil menempati urutan pertama kembali tangga album Inggris. Abbey Road edisi 50 tahun berisi materi yang belum pernah dipublikasikan. Tak urung hal ini bikin takjub Paul McCartney.

"Sulit untuk percaya Abbey Road masih bertahan setelah bertahun-tahun. Tapi sekali lagi itu adalah album keren." Demikian Paul menuliskan kicauannya di twitter. Album ini memiliki jarak waktu terpanjang, yakni 49 tahun-252 hari. Sebelumnya, rekor dipegang oleh album Beatles yang lain, Sgt Pepper Lonely Hearts Club Band. Edisi ulang tahun ke-50, Sgt Pepper memimpin lagi tangga lagu setelah 49 tahun-125 hari rilis pertamanya.


Album Abbey Road sendiri dirayakan secara khusus para penggemar The Beatles bulan lalu. Ratusan orang tumpah di area sekitar Studio Abbey Road. Tentu saja zebra cross Abbey Road menjadi sasaran untuk ajang foto.

Seperti kita tahu, berempat, The Beatles difoto tengah menyeberangi zebra cross Abbey Road. Pemotretan dilakukan pada Jumat, 8 Agustus 1969, oleh fotografer Skotlandia, Iain Macmillan. Hanya diagendakan 10 menit untuk proses pemotretan. Macmillan berdiri di atas tangga tengah jalan, sedangkan seorang polisi memblokir jalan. Gambar George Harrison, Paul McCartney, Ringo Starr, dan John Lennon ini menjadi gambar sampul dari album Abbey Road dan mungkin foto paling ikonik dari The Beatles.

Macmillan dikenal sebagai fotografer artis sejak akhir 60-an. Di antaranya ia memotret The Who, Peter Townshend, Twiggy, dan Stevie Wonder. Karya potretnya, John Lennon dan Yoko Ono cukup dikenal. Bahkan ia pernah tinggal bersama John dan Yoko. Pada pemotretan tersebut, Macmillan mengambil enam gambar. Foto yang dipilih adalah jepretan kelima, dengan pertimbangan, kaki mereka membentuk formasi 'V' yang sempurna. Hanya itu. Macmillan tak pernah terpikir kalau foto tersebut dan jalan tersebut akan menjadi sangat terkenal. Siapa yang sudah jauh-jauh datang ke Abbey Road tanpa berfoto di penyeberangan jalan ini?



Hal itulah yang lebih kurang menjadi alasan para fans The Beatles, hadir dan berfoto ala-ala The Fab Four pada peringatan 50 tahun foto itu. Bukan hanya dari Inggris, penggemar Beatles dari berbagai negara juga bergabung. Seperti dikutip The Guardian, penggemar dari Argentina, Italia, Spanyol, Brasil, Jerman, Australia, dan Selandia Baru secara khusus datang ke Liverpool demi ikut merayakan momentum tersebut. Selama berpuluh tahun, The Beatles telah menyatukan manusia dengan berbagai latar belakang..

Wednesday, October 2, 2019

Eleanor Rigby, Gambaran Sosok Yang Kesepian

Pada lagu The Beatles ini tertulis Lennon/McCartney. Namun sesungguhnya Eleanor Rigby adalah milik Paul. Judul yang kemudian dikaitkan dengan nama yang tertera di sebuah makam milik Gereja St Peter, Woolton, Liverpool. Gereja ini sendiri adalah tempat Paul dan John pertama bertemu. Pada makam itu tertuliskan nama Eleanor Rigby, meninggal pada usia 44 tahun, pada 1939. 


Eleanor Rigby

Ah look at all the lonely people
Ah look at all the lonely people
Eleanor Rigby, picks up the rice
In the church where a wedding has been
Lives in a dream
Waits at the window, wearing the face
That she keeps in a jar by the door
Who is it for
All the lonely people
Where do they all come from?
All the lonely people
Where do they all belong?
Father McKenzie, writing the words
Of a sermon that no one will hear
No one comes near
Look at him working, darning his socks
In the night when there's nobody there
What does he care
All the lonely people
Where do they all come from?
All the lonely people
Where do they all belong?
Ah look at all the lonely people
Ah look at all the lonely people
Eleanor Rigby, died in the church
And was buried along with her name
Nobody came
Father McKenzie, wiping the dirt
From his hands as he walks from the grave
No one was saved
All the lonely people
Where do they all come from?
All the lonely people
Where do they all belong?

Lagu ini sering dianggap mewakili rasa kesepian, kesendirian, dan keterpisahan. Apakah betul seorang Paul merenungkan sebuah nama pada sebuah makam sehingga menghasilkan lirik di atas? Banyak yang mempertanyakan kemungkinan itu. Seorang Paul yang dianggap sombong, apa iya mencoba mendeskripsikan kisah seorang perempuan yang menjadi pelayan Tuhan, hidup dalam kesendirian? Paul pernah membantah soal sumber inspirasi lagu tersebut. Ia mengakui, mungkin saja nama itu singgah di bawah sadarnya saat melakukan kunjungan ke gereja dan makam tersebut. Tapi bukan sebagai sumber inspirasi langsung.

Menurut Paul, kali pertama duduk di depan piano, nama yang melintas di benaknya adalah Daisy Hawkins. Lalu ia mengubahnya menjadi Eleanor, mengacu pada nama Eleanor Bron, yang pernah membintangi film Help! Nama keluarga yang akan dipakai awalnya adalah Bygraves. Tetapi Paul menggantinya menjadi Rigby, diambil dari nama toko yang dia lihat di Bristol: Rigby & Evens Ltd, Wine & Spirit Shippers. Menurutnya Eleanor Rigby terdengar alami.

Meski Paul sendiri sebagai sang pencipta tak mengakui makam tersebut sebagai sumber inspirasi, nyatanya imajinasi orang berkembang sedemikian pesat. Menjadikan makam tersebut sebagai salah satu memorabilia The Beatles. Makam dilelang. Makam dilelang? Buat apa? Tapi itulah yang terjadi. Harga yang ditawarkan £ 4,000. Lalu tahun 2008, akta kelahiran perempuan bernama Eleanor Rigby juga disiapkan untuk dilelang. Menanggapi hal itu, Paul mengatakan, "Jika seseorang ingin menghabiskan uang untuk membeli dokumen untuk membuktikan karakter itu ada, ya silakan saja."

Terlepas dari segala mitos dan cerita di balik Eleanor Rigby, lagu ini menjadi salah satu hit The Beatles. Rilis tahun 1966 sebagai single bersama Yellow Submarine. Juga menjadi bagian album Revolver. Eleanor Rigby bertahan empat pekan di puncak tangga lagu Inggris. Sedangkan di Amerika Serikat mencapai nomor 11 dan dinominasikan untuk tiga Grammy.