Bulan Juli mengingatkan pada nama sosok penting bagi
personil The Beatles. Julia Lennon, ibunya John yang meninggal dunia pada 15
Juli 1958.
Sore itu, John menenteng gitarnya menuju rumah sang bibi,
Mimi. Dari kejauhan ia melihat Julia sedang menyeberang jalan, yang diketahui
kemudian kalau Julia baru mengunjungi rumah Mimi. Sebuah mobil berjalan dengan
kencang, seolah tak mempedulikan sosok Julia. Peristiwa tragis itu terjadi di
depan mata John. Julia, ibu yang melahirkannya telah pergi.
Seperti kita tahu, kehidupan masa kecil John bisa dibilang
berantakan. Tak ada ayah, ibu bersama lelaki lain, dan ia tinggal bersama bibi.
Ada yang menyalahkan Julia, karena seolah ia hanya mengejar kebahagiaannya
sendiri, mengabaikan John yang membutuhkan kehadiran seorang ibu. Tapi John
memiliki hubungan yang unik dengan Julia. Perempuan inilah yang memberinya
bakat bermusik. Julia adalah sosok perempuan impulsif, ceria, sekaligus rapuh.
Ia mencintai John. Bocah yang dilahirkannya dalam bangunan bawah tanah rumah
sakit pada 9 Oktober 1940, saat udara Inggris dipenuhi pesawat-pesawat Jerman
Nazi yang membombardir Liverpool, diberinya nama ‘John Winston Lennon’. Nama
tengahnya mengambil nama Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill yang
dikaguminya. Berharap kelak John pun akan menjadi orang penting. Dan bocah lucu
itupun menjadi tumpahan kasih sayangnya, dibawa ke mana pun ia pergi. Hingga ia
berjumpa dengan John Dykins, sosok yang memberinya kegembiraan baru, hal yang
tak lagi diperolehnya dari Alfred Lennon, sang suami.
Dianggap berada dalam hubungan yang tak pantas, Bibi Mimi
mengambil alih pengasuhan John. Sejak umur 5 tahun John tinggal bersama bibinya
tersebut. Meski demikian ia sering berjumpa dengan Julia. Bahkan ia kemudian
belajar gitar dari Dykins. Pasangan ibunya ini ternyata mengapresiasi dengan
baik kepekaan seninya. Kalau banyak referensi yang menyebutkan John mendapatkan
gitar dari ibunya, konon sebetulnya gitar itu pemberian Dykins. Ia menyertainya
dengan catatan: For My Son John Winston Lennon. Hadiah yang sangat
disukai John. Hingga tiga kali John memastikan kalau gitar itu untuknya. Julia
belum pernah melihat mata John sesenang itu. Ia merasa Dykins telah menyentuh
sisi terdalam batinnya, dan ia pun tahu mengapa ia mencintai lelaki tersebut.
Membayangkan rasa cinta dan sakit berkecamuk dalam benak
John sepanjang hidupnya. Entah.. Yang jelas ia menuliskan lagu-lagu yang
terinspirasi oleh ibunya. Atau yang jelas didedikasikannya untuk sang ibu, Julia
dan Mother.
Julia lahir dengan nama Julia Stanley, pada tahun 1914 di 8
Head Street, Toxteth, Liverpool Selatan. Ia anak keempat dari lima bersaudara.
Ayahnya, George Ernest Stanley, adalah pensiunan Angkatan Laut Pedagang
dan bekerja sebagai penyelidik asuransi. Julia meninggal dunia pada usia 44
tahun.
Mari lihat seperti apa John mengekspresikan rasanya tentang
sang ibu..
Julia
Half of what I say is meaningless
But I say it just to reach you, Julia
But I say it just to reach you, Julia
Julia, Julia, ocean child, calls me
So I sing a song of love, Julia
Julia, seashell eyes, windy smile, calls me
So I sing a song of love, Julia
So I sing a song of love, Julia
Julia, seashell eyes, windy smile, calls me
So I sing a song of love, Julia
Her hair of floating sky is
shimmering, glimmering
In the sun
In the sun
Julia, Julia, morning moon, touch me
So I sing a song of love, Julia
So I sing a song of love, Julia
When I cannot sing my heart
I can only speak my mind, Julia
I can only speak my mind, Julia
Julia, sleeping sand, silent cloud,
touch me
So I sing a song of love, Julia
So I sing a song of love, Julia
Hum, hum, hum, calls me
So I sing a song of love, Julia, Julia, Julia
So I sing a song of love, Julia, Julia, Julia
0 comments:
Post a Comment