Monday, August 27, 2018

This Woman's Work, Cerita Kate Bush Tentang Perempuan

Lagu ini ditulis Kate Bush untuk film lanjutan She's Having A Baby tentang seorang laki-laki yang tengah tak berdaya menunggu istrinya yang tengah melahirkan di ruang sebelah. Ia menulis dari perspektif sang laki-laki, lalu menjudulinya dengan This Woman's Work. Kate Bush merekam lagu ini di album 'The Sensual World' yang rilis tahun 1989. 

Ada yang belum kenal Kate Bush? Lagunya memang tak banyak putar di tanah air, kecuali para penikmat musik tertentu. Nama lengkapnya Catherine Bush. Lahir di Inggris pada 30 Juli 1958. Kate dikenal sebagai musisi, penyanyi, dan penulis lagu. Debut pertamanya adalah single Wuthering Heights yang rilis tahun 1978, saat usinya 19 tahun. Lagu ini sempat berada di puncak tangga lagu Britania Raya selama empat pekan. Lewat lagu ini Kate menjadi penyanyi perempuan pertama yang ada di nomor satu tanggu lagu dengan lagu yang merupakan karyanya sendiri. 

Sepanjang berkarya, Kate sebanyak 13 kali masuk nominasi untuk Penghargaan Phonographic Industry dan 3 nominasi Grammy Award. Pada tahun 1987 ia memenangkan Brit Award untuk kategori Best British Female Artist. Kate juga mendapat pengakuan Ivor Novello Award untuk Outstanding Contribution to British Music. Pada tahun 2013 lalu Ratu Elizabeth II menganugerahi Bush dengan gelar Commander of the Order of the British Empire (CBE).

This Woman's Work

Pray God you can cope
I stand outside this woman's work
This woman's world
Ooh, it's hard on the man
Now his part is over
Now starts the craft of the Father

I know you have a little life in you yet
I know you have a lot of strength left
I know you have a little life in you yet
I know you have a lot of strength left

I should be crying
But I just can't let it show
I should be hoping
But I can't stop thinking

Of all the things I should've said that I never said
All the things we should've done that we never did
All the things I should've given but I didn't
Oh darling make it go, make it go away

Give me these moments back
Give them back to me
Give me that little kiss
Give me your hand

I know you have a little life in you yet
I know you have a lot of strength left
I know you have a little life in you yet
I know you have a lot of strength left

I should be crying
But I just can't let it show
I should be hoping
But I can't stop thinking

Of all the things we should've said that were never said
All the things we should've done that we never did
All the things that you needed from me
All the things that you wanted for me
All the things that I should've given, but I didn't
Oh darling make it go away, just make it go away now

Tuesday, August 14, 2018

Annie's Song, Tentang Cinta Yang Menyelamatkan

John Denver menulis Annie's Song untuk istrinya, Ann Martell setelah perpisahan yang hampir mendekati perceraian mereka. Konon ini lagu tercepat yang pernah ditulis Denver. Ia menulisnya hanya dalam 10 menit saat liburan dan bermain ski di Aspen, Colorado. 


Lewat lirik yang dibuatnya, Denver hanya ingin berefleksi tentang kegembiraan yang pernah ada di antara mereka. Hingga ia pun bisa membuat keputusan untuk kembali. Seperti ia tulis, "Suddenly, I'm hypersensitive to how beautiful everything is. All of these things filled up my senses, and when I said this to myself unbidden images came one after the other. All of the pictures merged and I was left with Annie"

Annie's Song ini juga sempat muncul dalam film My Best Friend's Wedding. Lagu yang rilis tahun 1974 dalam album Back Home Again ini sempat menjadi jawara di tangga lagu Amerika dan Inggris pada masa itu.

Annie's Song

 
You fill up my senses like a night in the forest,
like the mountains in springtime, like a walk in the rain,
like a storm in the desert, like a sleepy blue ocean.
You fill up my senses, come fill me again.

Come let me love you, let me give my life to you,
let me drown in your laughter, let me die in your arms,
let me lay down beside you, let me always be with you.
Come let me love you, come love me again.

You fill up my senses like a night in the forest,
like the mountains in springtime, like a walk in the rain,
like a storm in the desert, like a sleepy blue ocean.

Monday, August 6, 2018

Konser Beatles Pasca Pernyataan ‘Bigger Than Jesus’ Dari Lennon


Agustus 1966 tercatat sebagai masa terakhir The Beatles menggelar tur. Konser berlangsung di tujuh belas pertunjukan di Amerika dan dua di Kanada. Konser yang sukses secara komersial. Namun selama konser mereka terus menghadapi dampak pernyataan kontroversial John Lennon, dari sebatas pertanyaan hingga ancaman kematian. Selain itu atas ketidakpuasan mereka terhadap keriuhan dan performa panggung mereka. 


Awalnya adalah Maureen Cleave, jurnalis Inggris yang mewawancarai John Lennon pada Maret tahun yang sama. Cleave bekerja untuk London Evening News dan London Evening Standard. Ia membuat bahasan tentang "How Does a Beatle Live?" dengan mewawancarai personel The Beatles. Saat giliran Lennon dengan pertanyaan seputar religi dan kristianitas, Lennon menjawab, "Christianity will go. It will vanish and shrink. I needn't argue about that; I'm right and I'll be proved right. We're more popular than Jesus now; I don't know which will go first—rock 'n' roll or Christianity. Jesus was all right but his disciples were thick and ordinary. It's them twisting it that ruins it for me." Kontan pernyataan Lennon bikin heboh dunia. Berlarut, bahkan makin panas saat mereka menggelar tur di Amerika.

Khawatir terhadap kemungkinan adanya kelompok radikal yang akan mencoba membunuh mereka, Brian Epstein bermaksud membatalkan tur. Namun saat pemberhentian di Chicago, ia menyusun strategi dengan menggelar konferensi pers. Dalam perjumpaan dengan awak media, Lennon menyatakan kalau sebetulnya ia ingin mengomentari tentang penurunan aktivitas gerejawi umat. Diakuinya sebagai kesalahannya memakai analogi Beatles dengan gereja apalagi Jesus. Meskipun Lennon sudah menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi, tampaknya topik ini terus ada dalam sepanjang tur Amerika. Kondisi yang tak nyaman, baik buat Lennon sendiri maupun personel lainnya. 


Kondisi yang tercatat cukup mengkhawatirkan mereka adalah saat konser di Memphis. Dewan kota meminta pembatalan konser pada 19 Agustus 1966. Mereka tak mau ada kekisruhan berlangsung di Memphis. Kelompok radikal Ku Klux Klan memaku album The Beatles pada sebuah salib kayu. Mereka bersumpah akan membalas dendam. Meski ada penolakan dan ancaman, konser akhirnya tetap dilangsungkan. Berbagai ancaman muncul sebelum konser. Namun saat konser berlangsung, terbilang aman. Dilaporkan ada petasan yang dilempar ke atas panggung, ada aksi pemukulan terhadap personel The Beatles, dan mereka juga yakin ada yang telah mencoba menembak mereka.
Selama konser di Amerika, The Beatles membawakan list yang sama. Ada 11 lagu dalam show sekitar 30 hingga 40 menit. Kesebelas lagu itu adalah Rock and Roll Music, She’s a Woman, Is I Needed Someone, Day Tripper, Baby’s in Black, I Feel Fine, Yesterday, I Wanna be Your Man, Nowhere Man, Paperback Writer, dan Long Tall Sally

Pernyataan kontroversial John Lennon sempat membuat Vatikan marah. Selain melukai banyak umat Nasrani, pernyataan tersebut membuat Gereja Katolik menganggap Lennon dkk sebagai pemuja setan. Namun di kemudian hari akhirnya Vatikan memberikan maaf. Bahkan pada 12 April 2010, koran resmi Vatikan, L’Osservatore Romano memuji musik band asal Liverpool, Inggris tersebut. Setelah berseteru selama 32 tahun, Vatikan pun menganggap The Beatles sebagai fenomena dalam sejarah musik pop.

Sementara terkait dengan rekaman pernyataan Lennon, yang buat sang pewawancaranya sendiri dianggap tak penting, dilelang pada tahun 2010 di Los Angeles dengan harga di kisaran $US 25 ribu. 

berbagai sumber