Beberapa waktu terakhir lagi suka nonton video panggungnya Eric
Clapton. Sebagai punggawa program The Beatles dan pencermat kisah-kisah cinta
yang ajaib, melihat sosok Clapton mau tak mau selalu menghubungkan saya pada
kisah cinta gitaris bertajuk slowhand ini dengan istri George Harrison, Pattie
Boyd. Bayangkan, kawans, seorang lelaki mendatangimu lalu berujar, “Hey man,
I’m in love with your wife.” 😀 Tapi kali ini bukan mau bercerita tentang Clapton melainkan
tentang Boyd.
Terlahir dengan nama Patricia Anne Boyd, pada 17 Maret 1944,
di Taunton, Somerset. Tahun 1961 ia pindah dan bersekolah di London. Ia
meminati dunia modeling. Awalnya kehadirannya banyak ditolak para fotografer,
meski akhirnya ia tampil di aneka ajang model baik di London, New York, dan
Paris. Pertemuannya dengan George Harrison terjadi pada tahun 1964, saat Boyd
mengikuti casting sebagai fans Beatles di film A Hard Day's Night. Pada
pertemuan tersebut, dalam pengamatan Boyd, John tampak sebagai seorang yang
sinis dan lebih kurang ajar dibandingkan yang lainnya, Ringo orang yang
menyenangkan, Paul cute, dan George sosok paling tampan di antara mereka. Ternyata
George menyukainya. Awalnya Boyd menolak, karena saat itu dia punya pacar, Eric
Swayne.
Dalam penuturan Boyd di buku ‘Wonderful Tonight’, George
menemuinya dan berkata, "Will you marry me?" Saat ia tertawa, George
menyambung, "Well, if you won't marry me, will you have dinner with me
tonight?" Pada pertanyaan di hari yang lain, di sela pengambilan gambar A
Hard Day's Night, akhirnya Boyd mengiyakan, sekaligus menjadi momentumnya
putusnya hubungannya dengan Swayne.
Kencan pertama mereka dilakukan di Garrick Club,
Covent Garden, London. Hadir di antara mereka manajer The Beatles, Brian
Epstein. Baik Boyd maupun George tak merasa terganggu. Malah menurut Boyd, apa
jadinya kalau dua orang pemalu sepertinya dan George hanya berdua. Mungkin tak
akan berhasil. Apalagi Epstein tahu persis perihal makanan dan minuman yang
enak buat mereka. Dan begitulah cerita tentang famous couple ini pun menjadi
bagian dari cerita perjalanan The Beatles. Berbagai pengalaman dilalui Boyd
seperti liburan bersama dan konsumsi drugs. Pasangan ini menikah pada 21 Januari
1966. Pada perayaan di Epsom, Surrey, Paul bertugas sebagai the best man.
Epstein juga hadir, sedangkan John dan Ringo berlibur ke luar negeri untuk
mengecoh para kuli tinta.
Pattie Boyd jarang mengikuti proses
produksi album The Beatles. Namun ia hadir dalam sejumlah lagu, seperti pada
Yellow Sumarine, A Day In the Life, dan Birthday. George juga mendedikasikan
lagunya, Something, untuk istri tercintanya tersebut.
Mereka menjadi pasangan
yang tampak harmonis, bahkan saat digiring petugas karena kepemilikan mariyuana
😆 Sayangnya relasi ini tak bertahan lama. Akhir tahun 60an, menurut Boyd,
George makin terobsesi dengan meditasi. Pada Maret 1970, setelah pasangan ini
pindah ke rumah baru, sebuah rumah bergaya Victorian Gothic di Friar Park,
Oxfordshire, menjadi saat paling tak menyenangkan buat Pattie. Saat inilah Eric
Clapton hadir di tengah mereka dan memberikan nuansa yang berbeda bagi Pattie. Clapton
dibawa George untuk mengisi suara gitar pada lagu mereka. Pattie Harrison
menikmati perhatian-perhatian yang diberikan Eric, hal yang lama tak ia
dapatkan dari George.
Pernikahan Pattie dan George berakhir pada Juni 1974. Dan
Pattie melanjutkan hubungannya dengan Eric Clapton. Sedangkan George dan Eric
tetap berkawan baik seperti sebelumnya. Sayangnya hubungan mereka juga tak
langgeng. Menikah dengan Clapton pada 1979 dan hanya bertahan 10 tahun.
Pada Agustus 2007, Boyd meluncurkan autobiografi bertajuk
Wonderful Today. Foto-fotonya bersama Harrison dan Clapton yang dijuduli
Through the Eye of a Muse dipamerkan di sejumlah kota, yakni Dublin, Sydney, Toronto,
Moscow, London, Almaty, Uppsala, dan di seluruh Amerika Serikat.