Tuesday, July 26, 2016

Summer Of '69, Pengantar Sukses Bryan Adams

Summer of '69 ditulis Bryan Adams bersama Jim Vallance, penulis lagu-lagu Aerosmith yang memang sudah beberapa kali berkolaborasi dengan Adams. Menurut Vallance lagu ini awalnya dijuduli Best Days Of My Life, namun lantas diganti. Vallance menduga Adams terinspirasi oleh film Summer Of '42. Bryan Adams sendiri mengatakan lagu ini tak terkait dengan tahun yang disebut pada judul. Karena pada 69 umurnya baru 9 tahun. Dalam sebuah wawancara ia mengatakan, "It's a very simple song about looking back on the summertime and making love"


Setelah dirilis pada 1984, lagu ini langsung berada di nomor 9 pada tangga lagu Norwegia dan bertahan selama empat pekan. Di Swedia dan Austria bertahan lima minggu, dengan posisi yang berbeda. Single ini paling sukses di Belanda dengan menempati posisi keempat.

Bryan Adams sempat melahirkan sejumlah hits, namun lagu ini bersama album 'Reckless' yang rilis tahun 1984 inilah yang menjadikan penyanyi asal Kanada ini bintang.

Summer Of '69

I got my first real six-string
Bought it at the five-and-dime
Played it 'til my fingers bled
It was the summer of '69

Me and some guys from school
Had a band and we tried real hard.
Jimmy quit, Jody got married
I should've known we'd never get far

Oh, when I look back now
That summer seemed to last forever
And if I had the choice
Yeah, I'd always wanna be there
Those were the best days of my life

Ain't no use in complainin'
When you've got a job to do
Spent my evening's down at the drive-in
And that's when I met you, yeah

Standin' on your mama's porch
You told me that you'd wait forever
Oh, and when you held my hand
I knew that it was now or never
Those were the best days of my life

Oh, yeah.
Back in the summer of '69, oh.

Man we were killin' time
We were young and restless
We needed to unwind
I guess nothin' can last forever, forever, no!

And now the times are changin'
Look at everything that's come and gone
Sometimes when I play that old six-string
I think about you, wonder what went wrong

Standin' on your mama's porch
You told me that it'd last forever
Oh, and when you held my hand
I knew that it was now or never
Those were the best days of my life

Oh, yeah.
Back in the summer of '69, oh.
It was the summer of '69, oh, yeah.
Me and my baby in '69, oh.
It was the summer, the summer, the summer of '69, yeah.

Tuesday, July 12, 2016

Unchained Melody, Lagu Cinta Lintas Masa


Unchained Melody barangkali memang terlahir untuk menjadi populer. Bahkan lagu ini disebut-sebut sebagai lagu yang paling banyak direkam pada abad 20; konon dalam sekitar 500 versi termasuk dalam bahasa yang berbeda di seluruh dunia.


Unchained Melody pertama dirilis tahun 1955 bersama kemunculannya di film Unchained, yang dibintangi Elroy 'Crazy Legs' Hirsch. Pada kemunculan pertama, karya Alex North dan Hy Zaret ini disuarakan Todd Duncan. Tak lama setelah kemunculan filmnya, muncul versi lain dari Les Baxter dan Al Hibbler. Dua-duanya masuk dalam 3 besar tangga lagu Amerika Serikat. Namun versi yang dianggap paling populer adalah dari Righteous Brothers.

The Righteous Brothers merekam Unchained Melody tahun 1965 dalam album Just Once In My Life. Lagu ini langsung dapat peringkat bagus di tangga lagu, baik Amerika Serikat maupun Britania Raya. Duo ini kembali menemui keberuntungannya tahun 1990, saat lagu ini dimunculkan di film Ghost, yang dibintangi oleh Patrick Swayze dan Demi Moore. Film sukses ini kembali menaikkan pamor Unchained Melody, baik di chart maupun dalam penjualan. Bukan hanya lagu yang rilis tahun 1990, tapi juga versi original yang mereka rekam pada tahun 1965.
 
Unchained Melody
 
Oh, my love, my darling
I've hungered for your touch
A long, lonely time
Time goes by so slowly
And time can do so much
Are you still mine?
I need your love
I need your love
God speed your love to me

Lonely rivers flow
To the sea, to the sea
To the open arms of the sea
Lonely rivers sigh
"Wait for me, wait for me"
I'll be coming home, wait for me

Oh, my love, my darling
I've hungered, for your touch
A long, lonely time
Time goes by so slowly
And time can do so much
Are you still mine?
I need your love
I need your love
God speed your love to me
Lonely mountains gaze
At the stars, at the stars
Waiting for the dawn of the day

All alone I gaze
At the stars, at the stars
Dreaming of my love far away

Oh, my love, my darling
I've hungered, for your touch
A long, lonely time
Time goes by so slowly
And time can do so much
Are you still mine?
I need your love
I need your love
God speed your love to me


Sunday, July 3, 2016

Filipina, Mimpi Buruk The Beatles

Apa jadinya ketika kecintaan berubah menjadi kemarahan? Tampaknya itulah yang terjadi pada penguasa Filipina, yang undangannya ditolak oleh The Beatles. “The Beatles? Saya tidak pernah suka musik mereka. Musik mereka mengerikan,” kata Imelda Marcos kepada media.


Peristiwa yang terjadi di awal Juli 1966 tersebut menjadi perbincangan media massa. Bagaimana tidak, sebuah grup anak muda berani menampik undangan seorang first lady yang notabene adalah sabda. Manila Sunday Times menurunkan tulisan: President Marcos, the First Lady, and the three young Beatles fans in the family, have been invited as guests of honour at the concerts. The Beatles plan to personally follow up the invitation during a courtesy call on Mrs Imelda Marcos at Malacañang Palace tomorrow morning at 11 o'clock.

Pengumuman tersebut muncul pada hari The Beatles tiba di Filipina, 3 Juli 1966. Agendanya, The Beatles bakal manggung dalam dua kali show di Rizal Memorial Football Stadium. Sayangnya tak satu pun personil The Beatles yang membaca pengumuman tersebut. Sang promotor, Ramon Ramos Jr. rupanya telah menyanggupi undangan pihak istana. Namun ia tak menyampaikan ke Brian Epstein karena khawatir ditolak. Pada hari-H ketika The Beatles mengetahui undangan tersebut, mereka memutuskan untuk tak hadir. Undangan jam 11 untuk show khusus buat kepala negara, dilanjutkan dengan makan siang; diperkirakan selesai jam 3 yang artinya hanya satu jam sebelum show pertama mereka. Lalu apa akibat penolakan tersebut? Filipina menjadi mimpi buruk buat mereka!

Konser Filipina dirancang sebagai pertunjukan akbar di Asia. Yang terjadi, sangat sedikit penonton yang hadir di stadium. Di hotel, mendadak pelayanan sangat buruk, termasuk makanan yang disajikan. Keadaan menyulitkan mereka dapatkan saat kepulangan. Selain mendapatkan caci maki dari masyarakat, mereka juga tak mendapatkan kendaraan yang memadai menuju bandara. Terpaksa, para personil dan kru menumpang motor orang yang kebetulan mereka jumpai. Mereka terpaksa membawa sendiri barang bawaan, karena tak ada pekerja bandara yang bisa disuruh. Eskalakor konon juga tiba-tiba tak berfungsi sehingga mereka dengan susah payah menaiki tangga dengan barang bawaan mereka. Pesawat akhirnya menjadi tempat paling nyaman mereka di hari itu, untuk segera membawa terbang dari negara yang memberi mereka pengalaman konser terburuk tersebut. Dan hari itu konon merekja bersumpah tak akan pernah menginjakkan kaki di Filipina.