Dia hadir dengan gayanya yang unik dan tak biasa. Titi Dwijayati atau lebih dikenal dengan Titi DJ. Perempuan kelahiran Jakarta, 27 Mei 1966 ini tak menjalani karir bermusiknya dengan mulus.
Titi dibesarkan oleh keluarga yang secara finansial pas-pasan namun memiliki tradisi seni yang kental. Ibunya bersikukuh menyisihkan uang untuk Titi berlatih di Bina Vokalia. Beberapa hal dalam perjalanan hidupnya juga berulangkali membuat ia dan keluarganya harus berjuang, seperti perpisahan kedua orang tuanya dan peristiwa penggusuran rumah. Beruntunglah Titi mendapatkan dukungan yang luar biasa dari sang ibu. Di tengah keterbatasannya, Yeni, ibu Titi yang berdarah Manado-Batak itu memasukkan Titi ke kelompok seni terkemuka masa itu, Swara Mahardhika.
Masuk ke grup besutan Guruh Sukarno Putra tak lantas membuat karir Titi lancar. Ia tak kunjung mendapatkan tawaran rekaman karena karakteristik gaya menyanyinya yang berbeda dibandingkan lagu-lagu yang tengah berjaya saat itu. Namun Titi tak patah arang, mencoba mengikuti berbagai kompetisi, di antaranya ajang Miss World. Selain itu ia juga menjajagi dunia peran. Kesempatan rekaman baru datang tahun 1984. Di bawah bendera Jackson Record ia merilis album perdana bertajuk Imajinasi. Rekaman perdana yang lumayan meski tak bisa dibilang sukses. Namun album pertama ini menjadi awal dari rekaman-rekaman berikutnya.
Karir Titi menanjak naik saat berkolaborasi dengan Indra Lesmana. Kerjasama dengan musisi yang kemudian dengannya ia menjalin cinta itu menuai sukses. Tak heran jika muncul anggapan kesuksesan Titi adalah karena Indra di sampingnya. Hubungan mereka yang telah berusia 7 tahun pun kandas. Namun tentunya kolaborasi mereka masih bisa dinikmati. Seperti salah satunya yang menjadi hit: Dunia Boleh Tertawa.
Dunia Boleh Tertawa
Setiap kali ini terjadi
Selalu dapat kuatasi
Setiap manusia punya kuasa
Menepis segala godaan
Tetapi hampir semua berdalih
Tak dapat untuk menahan kendali
Selalu terdengar alasan yg sama
Manusia tiada ada yang sempurna
Dunia boleh tertawa
Karna kita bahagia
Kita yang tak ingin
Menipu diri sendiri
Dunia boleh berkata
Ku terikat padanya
Dan aku akan mengakui
Dunia Boleh Tertawa rilis dalam album duet mereka dengan judul yang sama pada tahun 1990.
Masuk ke grup besutan Guruh Sukarno Putra tak lantas membuat karir Titi lancar. Ia tak kunjung mendapatkan tawaran rekaman karena karakteristik gaya menyanyinya yang berbeda dibandingkan lagu-lagu yang tengah berjaya saat itu. Namun Titi tak patah arang, mencoba mengikuti berbagai kompetisi, di antaranya ajang Miss World. Selain itu ia juga menjajagi dunia peran. Kesempatan rekaman baru datang tahun 1984. Di bawah bendera Jackson Record ia merilis album perdana bertajuk Imajinasi. Rekaman perdana yang lumayan meski tak bisa dibilang sukses. Namun album pertama ini menjadi awal dari rekaman-rekaman berikutnya.
Karir Titi menanjak naik saat berkolaborasi dengan Indra Lesmana. Kerjasama dengan musisi yang kemudian dengannya ia menjalin cinta itu menuai sukses. Tak heran jika muncul anggapan kesuksesan Titi adalah karena Indra di sampingnya. Hubungan mereka yang telah berusia 7 tahun pun kandas. Namun tentunya kolaborasi mereka masih bisa dinikmati. Seperti salah satunya yang menjadi hit: Dunia Boleh Tertawa.
Dunia Boleh Tertawa
Setiap kali ini terjadi
Selalu dapat kuatasi
Setiap manusia punya kuasa
Menepis segala godaan
Tetapi hampir semua berdalih
Tak dapat untuk menahan kendali
Selalu terdengar alasan yg sama
Manusia tiada ada yang sempurna
Dunia boleh tertawa
Karna kita bahagia
Kita yang tak ingin
Menipu diri sendiri
Dunia boleh berkata
Ku terikat padanya
Dan aku akan mengakui
Dunia Boleh Tertawa rilis dalam album duet mereka dengan judul yang sama pada tahun 1990.
0 comments:
Post a Comment